Minggu, 24 Januari 2016
Home »
Matematika
» Sejarah Aritmatika
Sejarah Aritmatika
Tahukah kalian apa artimatika itu ? Kapan aritmatika mulai ada ? Untuk menjawabnya, perlu kita telusuri kembali fakta sejarah kaum muslimin di abad pertengahan. Aritmatika adalah cabang matematika yang berkaitan dengan hitungan. Dalam bahasa arab aritmatika sering dikenal dengan nama ilmu “al hisab”.
Adapun ruang lingkup kajiannya adalah melakukan proses perhitungan atas benda benda yang didapati dalam kehidupan sehari hari. Perhitungan tersebut meliputi proses penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pembagian.
Untuk kepentingan perrhitungan tersebut para ahli matematika menciptakan satu set simbol bilangan yang merunjuk pada“kuantitas” tertentu. Misalnya, simbol 1 memiliki nilai tertentu, yang tentunya akan berbeda dengan simbol 2, 3 dan seterusnya. Simbol-simbol inilah yang kita sebut dengan “angka”.
Dengan nilai tetap dari tiap-tiap angka tersebut, kita dengan mudah dapat menjumlahkan bilangan tertentu, dari sekelompok benda.
Misalnya 43 ekor ayam ditambah dengan 57 ekor ayam akan sama dengan 100 ekor ayam, tanpa harus mendatangkan dan menghitung satu persatu secara riil 100 ekor ayam tersebut dihadapan kita.
Kapan sistem bilangan desimal itu mulai ada?
Sejarah kelahiran bilangan desimal, tidak bisa dilepaskan dari kisah kemenangan bangsa arab setelah menguasai alexandria padatahun 641 M.
Sejak saat itu, bangsa Arab tetap mempertahankan dan mengembangkan matematika Yunani untuk berabad abad lamanya. Mereka membawa gagasan Yunani ke Eropa Barat setelah menduduki Spanyol pada tahun 747 M. Ketika itu, negara2 barat masih tenggelam dalam tahun tahun kegelapan atau yg sering dikenal dg istilah “the dark age”.
Di samping itu, bangsa Arab juga banyak mendapatkan pengaruh pemikiran matematika para ilmuan Hindu di India, sperti Brahmagupta (598-660 M) dan Arya-Bhata (475-550 M).
Dari pengaruh Yunani dan India tersebut, maka bangsa Arab telah mewarisi simbol dari 1 sampai 9, yang biasa digunakan dalam perhitungan sehari hari saat itu. Setelah para ilmuan muslim memahami gagasan Aritmatika Yunani dan Hindu, mereka mulai mengembangkan cara cara mereka sendiri. Namun, dalam perkembangannya aritmatika mengalami kompleksitas yang tidak mudah, ketika menghitung jumlah yang tidak sedikit, seperti satu juta, satu milyar, dsb. Oleh karena itu, para ilmuan Islam berusaha keras untuk menciptakan sistem bilangan yang dapat digunakan untuk kepentingan tersebut. Muncullah sebuah sistem bilangan desimal yang memanfaatkan simbol nol sebagai tanda kelipatan sepuluh, seribu, dan sebagainya.
Lalu, siapakah penemu angka nol?
Sebuah sumbangan yang sangat cerdas untuk aritmatika dibuat oleh Abu Abdullah Muhammad bin Musa al-Khwarizmi (780-850 M)--- seorang ahli matematika muslim kelahiran Khwarizm Kheva, sebuah kota di sebelah selatan sungai Ocus Uzbekistan---- yang telah menciptakan angka nol atau “Sifr” untuk pertama kalinya pada tahun 830 M, dalam sebuah karyanya yang terkenal yaitu Al-Maqala fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah (The Book of Summary in the Proces of Calculation for Compulsion and Equation).
Mulai saat itu lahirlah satu sistem bilangan desimal baru yang dilengkapi dengan simbol nol, sebagai tanda kelipatan sepuluh, kelipatan seratus, kelipatan seribu, kelipatan sejuta dan seterusnya, sebagaimana yang kita gunakan sekarang ini.
Aritmatika, selanjutnya mendapat tempat yang luas dari para filosuf atau ilmuan muslim pada saat itu. Misalnya saja, oleh Ibnu Sina dalam bukunya yang berjudul“al-Syifa”, ia telah mengabadikan aritmatika dalam bukunya tersebut dengan judul “al-Hisab”
Sumber : http://match-matematika.blogspot.co.id/2015/09/tahukah-kalian-apa-artimatika-itu-kapan.html?m=1
0 komentar:
Posting Komentar